Liputan
6.com, bersumber dari media tersebut. Kali ini admin akan membagikan kepada
anda sebuah artikel tentang beberapa pertandingan olahraga yang mengubah
sejarah dunia. Beberap pertandingan olahraga tersebut berhasil mengubah sejarah
dunia yang tentunya berdampak positif bagi perkembangan dari Negara itu
sendiri.
Sifat
kompetitif olahraga telah memberikan peran penting dalam sejarah, di mana
bangsa-bangsa saling bersaing dan para individu berjuang untuk menjadi yang
terbaik. Hal ini tidak mengherankan kemudian bahwa olahraga telah mengubah jalannya
sejarah tidak hanya sekali tetapi beberapa kali.
Di
bawah ini admin akan mengajak anda untuk mengulas beberapa pertandinganolahraga yang mengubah sejarah di dunia. Beberapa kejadian tersebut diantaranya
bahkan melibatkan dua negara yang sedang bersitegang dalam kancah
politik dan peperangan. Ini dia beberapa kejadian beberapa pertandingan olahraga yang berhasil
mengubah sejarah dunia tersebut.
1.
Diplomasi
Ping Pong
Mengapa dikatakan diplomasi ping
pong?. Karena melalui olahraga ping pong lah sebuah negara berhasil menjalin
diplomasi dengan negara lainnya. Ini terjadi diantara negara Amerika dan China
sekitar tahun 1971.
Perang Dingin telah membagi dunia
menjadi dua. Komunis lawan Barat. China adalah salah satu negara yang memiliki
akar komunis kuat. Namun, demikian Tembok Besar China berhasil diterobos lewat
bola ping-pong.
Majalah Time menyebut kisah ini,
"Bunyi 'ping' yang terdengar ke seluruh dunia." Berawal dari tim
olahraga ping-pong AS yang bertanding di Jepang pada 1971, mereka mendapat
undangan dari China. Itu adalah undangan pertama dari negara komunis China
kepada Amserika Serikat. Presiden AS kala itu, Richard Nixon mengirim Menlu
Henry Kissinger untuk menghadiri
pertandingan dan membuka hubungan kedua negara lebih luas lagi.
Dalam satu tahun, Nixon berada di
Beijing untuk pertemuan perdana. Ia mendeskripsikan kehadirannya "minggu yang mengubah dunia". Sementara
PM China, Chou En-Lai mengatakan, "Tak
pernah dalam sejarahnya, sebuah olahraga mampu menjadi alat diplomasi
internasional." Itulah mengapa diplomasi ini dinamakan diplomasi ping
pong, karena melalui olahraga ping pong lah akhirnya kedua pihak antara Amerika
dan China membuka hubungan dan diplomasi negara lebih luas lagi.
2.
Genjatan
Senjata Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 adalah sebuah perang
global yang berpusat di Eropa yang terjadi dimulai pada tanggal 28 Juli 1914
dan berahir pada tanggal 11 November 1918 (Sumber, Wikipedia.org). Perang Dunia
1 berlansung kurang lebih sekitar 4 tahun.
Ketika Perang Dunia 1 ini terjadi
banyak yang percaya bahwa perang ini kan berakhir pada saat natal. Banyak pemuda
eropa yang mendaptarkan diri menjadi prajurit, akan tetapi perangnya ternyata
berlansung selama 4 tahun.
Pada Natal 1914, perang mulai
melambat karena para tentara berhadapan dengan lahan yang penuh lumpur. Pada
malam Natal, tentara mendengar lagu-lagu rohani di sisi lain. Ucapan selamat
pun saling berkumandang dari dua sisi parit. Pada hari Natal, kedua belah pihak
yang berseteru bertemu di tanah kosong. Bukan saling menembak, tapi tukar
menukar kado dan bermain sepakbola. Gencatan senjata itu menjadi salah satu
cerita yang mengharukan.
3.
Kerusuhan
Nika
Kerusuhan sehabis pertandingan
olahraga lazim terjadi. Namun, kerusuhan di masa present day tak ada
bandingannya dengan apa yang terjadi saat Romawi Kuno. Bagi warga Romawi,
pertandingan balap kuda adalah bisnis besar. Olahragawan withering tajir di
dunia adalah Gaius Appuleius Diocles, seorang kusir Romawi abad kedua Masehi
yang mengumpulkan kekayaan setara dengan miliaran dolar hari ini.
Ada juga uang besar yang dibuat
dari taruhan pada hasil perlombaan, dan orang-orang yang berinvestasi dalam tim
pertandingan itu Roma mereka memiliki tim berkuda: Merah, Putih, Hijau, dan Biru.
Pada saat ibukota dipindahkan ke Konstantinopel, hanya ada dua: Hijau dan Biru.
Dengan hanya dua pilihan, dukungan masing-masing tim menjadi lebih mewah dan
biru. Tak sekedar bertaruh, tim pilihan menjelma jadi pernyataan politik dan
pilihan hidup. Pada tahun 501 Sebelum Masehi, Hijau menyerang biru dan membunuh
3.000 Orang.
Pada tahun 532 SM, situasi tegang
meledak menjadi pemberontakan ketika Kaisar Justianus menindak kekerasan ini.
Segera, kedua belah pihak bersatu dalam kemarahan. Mereka melakukan kerusuhan
sambil berteriak, 'Nika!' atau 'Menang!' ( "Win!") "Nika!".
Teriakan ini lazim didengar di hippodrome atau field pertandingan balap kuda. Para
perusuh mulai membakar ibukota. Mereka bahkan menobatkan sesorang untuk menjadi
kaisar saingan. Kerusuhan hanya ditekan ketika tentara mengepung hippodrome dan
membantai orang-orang di dalamnya.
Sekitar 30.000 orang tewas dalam
kerusuhan tersebut, atau setara dengan 1 dari 10 penduduk tewas dalam
kerusuhan. Itu dia pertandinga olahraga ketiga yang mengubah sejarah dunia.
4.
Bola
Kriket Yang Membunuh Putra Mahkota
Frederick, anak pertama George II
gemar berolahraga kriket. Pada suatu hari dadanya terhantam bola itu. Dada
putra mahkota itu mengalami abses (pendarahan dalam) setelah insiden itu. Luka
dalamnya itu makin parah dan membuatnya jatuh sakit dan akhirnya meninggal
dunia pada 1715. "Terkena lemparan bola kriket", demikian pengumuman
kematiannya saat itu. Meski, banyak yang memprediksi kematiannya akibat dari
pneumonia.
Kematianya ternyata disukuri oleh
kedua orang tuanya, karena mereka memilik hubungan yang tidak harmonis. Setelah
kematiannya Putra Mahkota jatuh kepada anak laki-laki mendiang, George III, atau Mad
King George yang legendaris. Di bawah George III, Inggris kehilangan koloni
Amerika. Para ahli sejarah menganalisis, jika Frederick tidak tewas,
kemungkinan Amerika masih ada di bawah koloni Inggris.
5.
Pertandingan Sepak Bola Turki vs Armenia
Salah satu topik diskusi yang
sensitif adalah kisah genosida Warga Armenia. Dalam Perang Dunia I diklaim
tentara Turki membunuh lebih dari 1,5 warga Armenia. Jadi, ketika kedua negara
itu masuk babak kualifikasi Piala Dunia pada 2010, banyak yang menduga
pertandingan akan berlangsung tegang. Armenia tidak memiliki hubungan
diplomatik dengan Turki semenjak merdeka dari Uni Soviet pada 1991.
Pertandingan sepakbola keduanya
adalah menjadi contoh, 'football diplomacy' karena tidak jauh beda dengan
Diplomasi Ping Pong antara Amerika dan China. Presiden Armenia kala itu, Serzh
Sargsyan mengundang Presiden Turki Abdullah Gul untuk datang ke pertandingan
dan duduk di sebelahnya. "Apapun
perbedaan kita, ada hal-hal yang bisa kita bagi seperti budaya, kemanusiaan dan
olahraga," ucap Sargsyan. Sempat ada protes terkait kunjungan itu,
namun pertandingan berjalan mulus dengan kemenangan Turki. Tak berapa lama
hubungan keduanya pulih.
Itu dia beberapa kisah pertandinganolahraga yang mengubah dunia yang bisa admin berikan kepada anda. Semoga artikel
kali ini bisa bermaamfaat ya buat anda. Kritik dan Saran yang bersifat membantu
tentu sangat kami harapkan dari anda tentunya. Admin tunggu ya kritik dan
sarannya di kolom komentar. Jangan lupa untuk mengklik tanda follower ya untuk
dapat pemberitahuan update artikel-artikel selanjutnya.
Artikel Terkait :
0 Komentar