Beberapa Pertandingan Olahraga Yang Mengubah Sejarah Dunia

November 13, 2019

Liputan 6.com, bersumber dari media tersebut. Kali ini admin akan membagikan kepada anda sebuah artikel tentang beberapa pertandingan olahraga yang mengubah sejarah dunia. Beberap pertandingan olahraga tersebut berhasil mengubah sejarah dunia yang tentunya berdampak positif bagi perkembangan dari Negara itu sendiri.
Sifat kompetitif olahraga telah memberikan peran penting dalam sejarah, di mana bangsa-bangsa saling bersaing dan para individu berjuang untuk menjadi yang terbaik. Hal ini tidak mengherankan kemudian bahwa olahraga telah mengubah jalannya sejarah tidak hanya sekali tetapi beberapa kali.
pojokmilanisti.blogspot.com

Di bawah ini admin akan mengajak anda untuk mengulas beberapa pertandinganolahraga yang mengubah sejarah di dunia. Beberapa kejadian tersebut diantaranya  bahkan melibatkan dua  negara yang sedang bersitegang dalam kancah politik dan peperangan. Ini dia beberapa kejadian  beberapa pertandingan olahraga yang berhasil mengubah sejarah dunia tersebut.
1.      Diplomasi Ping Pong
Mengapa dikatakan diplomasi ping pong?. Karena melalui olahraga ping pong lah sebuah negara berhasil menjalin diplomasi dengan negara lainnya. Ini terjadi diantara negara Amerika dan China sekitar tahun 1971.
Perang Dingin telah membagi dunia menjadi dua. Komunis lawan Barat. China adalah salah satu negara yang memiliki akar komunis kuat. Namun, demikian Tembok Besar China berhasil diterobos lewat bola ping-pong.
Majalah Time menyebut kisah ini, "Bunyi 'ping' yang terdengar ke seluruh dunia." Berawal dari tim olahraga ping-pong AS yang bertanding di Jepang pada 1971, mereka mendapat undangan dari China. Itu adalah undangan pertama dari negara komunis China kepada Amserika Serikat. Presiden AS kala itu, Richard Nixon mengirim Menlu Henry Kissinger untuk  menghadiri pertandingan dan membuka hubungan kedua negara lebih luas lagi.
Dalam satu tahun, Nixon berada di Beijing untuk pertemuan perdana. Ia mendeskripsikan kehadirannya "minggu yang mengubah dunia". Sementara PM China, Chou En-Lai mengatakan, "Tak pernah dalam sejarahnya, sebuah olahraga mampu menjadi alat diplomasi internasional." Itulah mengapa diplomasi ini dinamakan diplomasi ping pong, karena melalui olahraga ping pong lah akhirnya kedua pihak antara Amerika dan China membuka hubungan dan diplomasi negara lebih luas lagi.

2.      Genjatan Senjata Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 adalah sebuah perang global yang berpusat di Eropa yang terjadi dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 dan berahir pada tanggal 11 November 1918 (Sumber, Wikipedia.org). Perang Dunia 1 berlansung kurang lebih sekitar 4 tahun.
Ketika Perang Dunia 1 ini terjadi banyak yang percaya bahwa perang ini kan berakhir pada saat natal. Banyak pemuda eropa yang mendaptarkan diri menjadi prajurit, akan tetapi perangnya ternyata berlansung selama 4 tahun.
Pada Natal 1914, perang mulai melambat karena para tentara berhadapan dengan lahan yang penuh lumpur. Pada malam Natal, tentara mendengar lagu-lagu rohani di sisi lain. Ucapan selamat pun saling berkumandang dari dua sisi parit. Pada hari Natal, kedua belah pihak yang berseteru bertemu di tanah kosong. Bukan saling menembak, tapi tukar menukar kado dan bermain sepakbola. Gencatan senjata itu menjadi salah satu cerita yang mengharukan.

3.      Kerusuhan Nika
Kerusuhan sehabis pertandingan olahraga lazim terjadi. Namun, kerusuhan di masa present day tak ada bandingannya dengan apa yang terjadi saat Romawi Kuno. Bagi warga Romawi, pertandingan balap kuda adalah bisnis besar. Olahragawan withering tajir di dunia adalah Gaius Appuleius Diocles, seorang kusir Romawi abad kedua Masehi yang mengumpulkan kekayaan setara dengan miliaran dolar hari ini.
Ada juga uang besar yang dibuat dari taruhan pada hasil perlombaan, dan orang-orang yang berinvestasi dalam tim pertandingan itu Roma mereka memiliki tim berkuda: Merah, Putih, Hijau, dan Biru. Pada saat ibukota dipindahkan ke Konstantinopel, hanya ada dua: Hijau dan Biru. Dengan hanya dua pilihan, dukungan masing-masing tim menjadi lebih mewah dan biru. Tak sekedar bertaruh, tim pilihan menjelma jadi pernyataan politik dan pilihan hidup. Pada tahun 501 Sebelum Masehi, Hijau menyerang biru dan membunuh 3.000 Orang.
Pada tahun 532 SM, situasi tegang meledak menjadi pemberontakan ketika Kaisar Justianus menindak kekerasan ini. Segera, kedua belah pihak bersatu dalam kemarahan. Mereka melakukan kerusuhan sambil berteriak, 'Nika!' atau 'Menang!' ( "Win!") "Nika!". Teriakan ini lazim didengar di hippodrome atau field pertandingan balap kuda. Para perusuh mulai membakar ibukota. Mereka bahkan menobatkan sesorang untuk menjadi kaisar saingan. Kerusuhan hanya ditekan ketika tentara mengepung hippodrome dan membantai orang-orang di dalamnya.
Sekitar 30.000 orang tewas dalam kerusuhan tersebut, atau setara dengan 1 dari 10 penduduk tewas dalam kerusuhan. Itu dia pertandinga olahraga ketiga yang mengubah sejarah dunia.

4.      Bola Kriket Yang Membunuh Putra Mahkota
Frederick, anak pertama George II gemar berolahraga kriket. Pada suatu hari dadanya terhantam bola itu. Dada putra mahkota itu mengalami abses (pendarahan dalam) setelah insiden itu. Luka dalamnya itu makin parah dan membuatnya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia pada 1715. "Terkena lemparan bola kriket", demikian pengumuman kematiannya saat itu. Meski, banyak yang memprediksi kematiannya akibat dari pneumonia.
Kematianya ternyata disukuri oleh kedua orang tuanya, karena mereka memilik hubungan yang tidak harmonis. Setelah kematiannya Putra Mahkota jatuh kepada  anak laki-laki mendiang, George III, atau Mad King George yang legendaris. Di bawah George III, Inggris kehilangan koloni Amerika. Para ahli sejarah menganalisis, jika Frederick tidak tewas, kemungkinan Amerika masih ada di bawah koloni Inggris.

5.       Pertandingan Sepak Bola Turki vs Armenia
Salah satu topik diskusi yang sensitif adalah kisah genosida Warga Armenia. Dalam Perang Dunia I diklaim tentara Turki membunuh lebih dari 1,5 warga Armenia. Jadi, ketika kedua negara itu masuk babak kualifikasi Piala Dunia pada 2010, banyak yang menduga pertandingan akan berlangsung tegang. Armenia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Turki semenjak merdeka dari Uni Soviet pada 1991.
Pertandingan sepakbola keduanya adalah menjadi contoh, 'football diplomacy' karena tidak jauh beda dengan Diplomasi Ping Pong antara Amerika dan China. Presiden Armenia kala itu, Serzh Sargsyan mengundang Presiden Turki Abdullah Gul untuk datang ke pertandingan dan duduk di sebelahnya. "Apapun perbedaan kita, ada hal-hal yang bisa kita bagi seperti budaya, kemanusiaan dan olahraga," ucap Sargsyan. Sempat ada protes terkait kunjungan itu, namun pertandingan berjalan mulus dengan kemenangan Turki. Tak berapa lama hubungan keduanya pulih.
Itu dia beberapa kisah pertandinganolahraga yang mengubah dunia yang bisa admin berikan kepada anda. Semoga artikel kali ini bisa bermaamfaat ya buat anda. Kritik dan Saran yang bersifat membantu tentu sangat kami harapkan dari anda tentunya. Admin tunggu ya kritik dan sarannya di kolom komentar. Jangan lupa untuk mengklik tanda follower ya untuk dapat pemberitahuan update artikel-artikel selanjutnya.

Artikel Terkait :





Previous
Next Post »
0 Komentar